Mengingatkan Senior Akan Fungsinya

Oleh: Arbani
(Ketua Rayon Tarbiyah dan Keguruan Periode 2019-2020)

Sikap atau tingkah senior di organisasi kadang kala menjengkelkan para juniornya. Hampir di semua organisasi ada saja sikap senior yang membuat juniornya geleng-geleng kepala. Hal ini juga dapat terjadi di organisasi sebesar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). 

Suatu ketika, saat ngopi dan berdiskusi santai dengan sahabat-sahabat PMII di Kota Banjarmasin, salah satu ketua rayon berkeluh-kesah tentang sikap para seniornya. Dia mengeluhkan sikap senior dirayonnya yang tidak memberi respon sama sekali ketika dihubungi. 

"Saya itu menghubungi senior via wa, menginfokan bahwa kami ada kegiatan, dan menawarkan kepada mereka untuk terlibat berkontribusi demi kelancaran kegiatan tersebut. Tapi, chat saya cuma dibaca doang. Mengecewakan, bukan? Apa susahnya sih membalas chat, iya gak?" Kurang lebih begitu ceritanya.

Dia kemudian membandingkan, saat dia menghubungi pejabat sekelas wakil bupati yang memberi respon dengan baik. Meskipun singkat atau hanya menggunakan stiker, setidaknya menurutnya itu lebih menghargai ketimbang seniornya. Padahal menurutnya lagi, kalau dipikir-pikir, senior yang dihubunginya itu tidak sesibuk seperti wakil bupati.

Penulis mencoba menalar ulang. Ada benarnya juga kata ketua rayon itu. Apa susahnya sih membalas pesan yang dia kirim. Kalau misalnya malas ngetik bisa aja kan pakai stiker. Semua yang mudah sekarang kan tersedia untuk melayani kemalasan kita. Termasuk kemalasan para senior yang kita cintai dan damba-dambakan itu. Canda hehe

Di sisi lain, saya berpikir, mungkin saja ada problem yang membut para senior itu tidak memberi respon. Problemnya berasal dari si pemberi pesan. Misal, ada masalah personal yang belum selesai atau masalah isi pesan yang kurang etikanya, lalu para senior enggan melayani para juniornya. Kalau begini ceritanya, artinya sudah keterlaluan. Sikap seniornya yang keterlaluan maksudnya. Lah kok gitu?

Menjawab hal tersebut di atas, simpel saja, masih ingat fungsi senior kan. Secara kultural, setidaknya ada dua fungsi senior itu menurut senior: pertama, memberikan pemasukan; kediua, memberikan masukan. Idealnya, dua fungsi ini mesti dilaksanakan para senior. Kalau tidak bisa, ya minimal satulah. Mengingat hal ini, tentu kita paham akan pasal di atas. Mestinya senior tetaplah memberikan respon kepada juniornya, kalau belum bisa membantu tinggal bilang kan. Atau kalau pesan junior dirasa kurang sopan ya tinggal diingetin, bukan didiemin.
Lebih baru Lebih lama