Kegiatan kepramukaan secara umum adalah untuk melatih para murid agar menjadi seseorang yang kreatif dan terampil dalam berbagai keadaan serta membantu mereka mendapat bimbingan kebangsaan dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan.
Berdirinya pramuka diprakarsai oleh Baden Powell. Mulanya, pada tahun 1907 ketika Baden Powell yang menjabat sebagai Letnan Jenderal tentara Inggris, ia mengadakan perkemahan pramuka di Pulau Brownsea, Inggris.
Organisasi Pramuka sendiri masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Pramuka di Indonesia berdiri berawal dari munculnya cabang milik Belanda yaitu Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, kepanduan yang bersifat nasional terbentuk yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Organisasi kepanduan di Indonesia pada saat itu berjumlah ratusan dan dibagi menjadi beberapa federasi. Namun terdapat kelemahan dari beberapa federasi tersebut yang kemudian dibentuk Perkindo (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Pemerintah dan MPRS melakukan upaya untuk memperbaiki organisasi kepramukaan Indonesia pada tahun 1960. Presiden Soekarno kemudian menindaklanjuti upaya tersebut dengan melebur seluruh organisasi kepramukaan menjadi satu dengan nama Pramuka pada 9 Maret 1961.