Tak pernah terbayangkan sebelumnya, saya yang masih semester 2 dan akan memasuki semester 3 pada bulan depan sudah berjalan sejauh ini. Ini bukanlah tanpa sebab, saya bicara seperti ini karena saya sangat bersyukur dapat merasakan apa yang dirasa oleh kaka-kaka semester tua secepat ini. Contohnya adalah pengalaman mengajar bak PPL di semester 6, mengabdi pada masyarakat bak KKN semester 7 bagi saya, yang mana itu untuk menerapkan ilmu yang telah didapat.
Semua ini berawal dari "berani memcoba", pasti kawan kawan bertanya, apa saja sih yang kamu coba? Yang pertama adalah saya memberanikan diri untuk ikut mendaftar menjadi Volunter FTK Mengajar Jilid 1 yang di adakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan atau DEMA FTK UIN Antasari Banjarmasin. Jujur saja awal awal saya sangatlah ragu untuk menjadi volunter, ini sebab saya merasa tidak percaya akan potensi yang dimiliki, juga terbiasa tidak berani mencoba. Tetapi saya buka mata saya, saya yakinkan diri saya "kamu harus berani mencoba, kesempatan tidak datang dua kali, pengalaman dan ilmu itulah nilai jual kita kelak". Mengapa saya berkeyakinan seperti itu, karena saya berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang artinya adalah Fakultas untuk calon calon guru atau pun tenaga pendidik, terlebih saya berasal dari Jurusan PGMI, yang mana saya akan menghadapi anak anak umur MI kelak saat sudah menjadi Alumni.
Singkat cerita saya lolos menjadi Volunter setelah melalui beberapa tahapan, seperti pendaftaran, screening test, juga pembekalan. Nah inilah awal pengalaman mengajar saya, saya langsung terjun ke anak anak, tepatnya di Panti Asuhan Muhammadiyah Nuruddin Kelayan. Disana saya sedikit banyaknya memiliki gambaran, bagaimana PPL kelak saat kita menghadapi anak anak, terlebih PPL 2 yang langsung terjun kesekolah sekolah. Walaupun hanya 3 hari, bahasa populernya adalah Trial, tapi ini sangat bermamfaat bagi diri saya pribadi, diantaranya terkait kepercayaan diri dalam menyampaikan ilmu dan percaya diri terhadap potensi yang dimiliki.
Berlanjut cerita, setelah selesai FTK Mengajar Jilid 1, mungkin ini yang dinamakan keberkahan ilmu, yaitu saya ikut bersama teman saya untuk interview kesebuah Madrasah Ibtidaiyah, dan Alhamdulillah saya diterima jadi pengajar BTA disana. Disamping keberkahan ilmu, berani mencoba juga akan meluaskan relasi kita, masih berkaitan dengan FTK Mengajar Jilid 1, teman satu kelompok saya menawarkan saya untuk mengajar Les Privat membaca menulis menghitung atau calistung di Banjarmasin. Ini lah diantara keberkahan keberkahan berani mencoba yang saya rasakan.
Disamping itu saya tadi diawal tulisan ini juga menuliskan pengabdian pada masyarakat, ini juga tidak terlepas dari "berani mencoba". Mengapa demikian, saya yang minim pengalaman, masih semester 2, tetapi mencoba menantang diri saya untuk ikut sebuah organisasi kerukunan mahasiswa daerah asal saya, yaitu Kerukunan Mahasiswa Kabupaten Barito Kuala atau disingkat KMKB, dan saya ikut mengabdi di sebuah desa untuk melaksanakan program kerja organisasi yaitu bakti sosial sekaligus penggalangan dana. Pengabdian masyarakat dapat dikatakan mirip dengan KKN pada semester 7, hanya saja waktu pengabdian masyarakat ataupun baksos sendiri tidak selama KKN yang rata rata diatas kurun waktu sebulan. Tetapi tidak mengapa, setidaknya saya kembali mendapat gambaran, bagaimana KKN kelak, saat kita terjun langsung ke masyarakat, cara berikteraksi, bersosial dan sebagainya.
Kembali saya tegaskan, saya sangat bersyukur atas nikmat dan karunia Allah, yang mana di semester muda seperti ini saya telah mendapatkan gambaran gambaran bagaimana kelak yang kita jalani saat semester tua. Jadi untuk teman teman semua, kunci sukses bagi saya adalah berani mencoba, dengan berani mencoba kita telah meningkatkan kualitas diri dan juga meluaskan relasi. Semakin jauh berjalan semakin banyak pengalaman yang kita dapatkan, dan dengan pengalaman itulah kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan dapat bermamfaat bagi orang banyak.