(Ketua PMII Rayon Tarbiyah dan Keguruan 2021-2022)
Dijelaskannya, seperti kata Maulid merupakan bentuk Mashdar Mim dari Fi’il Madli walada yang berarti kelahiran. Selain merupakan Mashdar Mim, ia juga Isim Zaman dan Isim Makan.
“Jadi kata Maulid memiliki arti waktu kelahiran atau tempat kelahiran, pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah,” ucapnya.
Sedangkan Maulud merupakan bentuk Isim Maf’ul dari Fi’il Madli walada yang berarti sesuatu yang dilahirkan. Artinya dalam kontek tersebut merujuk kepada seseorang dalam hal ini Nabinya.
“Artinya ada kemuliaan tersendiri Nabi Muhammad SAW itu,” katanya.
Sejarah maulid Pertama, perayaan Maulid diadakan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Ismailiyah (Rafidhah). Mereka berkuasa di Mesir pada tahun 362-567 hijriyah. Perayaan dilakukan sebagai salah satu perayaan saja. Selain itu, mereka juga mengadakan perayaan hari Asyura, perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fatimah, dan lainnya.
Teori kedua, Maulid Nabi berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh Gubernur Irbil di wilayah Irak, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Dikisahkan, saat perayaan Maulid Nabi dilakukan Muzhaffar mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya. Ia juga memberikan hidangan, hadiah, hingga sedekah kepada fakir-miskin.
Teori yang terakhir, perayaan Maulid Nabi diadakan pertama kali oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih. Tujuannya untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin, dalam rangka menghadapi Perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yarusalem.
Sementara itu, di Indonesia sendiri sejarah Maulid Nabi Muhammad berkembang di tangan Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi. Perayaan tersebut dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam. yaa penulis dapat kutipan dari KH Google Mudah-mudahan bisa menambah wawasan pembaca sekalian ya...
Btw, banyak sekali cara memperingati kelahiran manusia paling mulia ini salah satunya yang menarik di ceritakan pengalaman penulis dalam ikhtiar menyelesaikan tugas sebagai seorang mahasiswa semester akhir di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ada di daerah desa Pauh kec.Limpasu, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Budaya memeriahkan Maulid Nabi SAW Kecamatan Limpasu, HST. Mengaharap Ridho dan cintanya dengan mencintai yang dicintaiNya yakni sang penerang hati baginda nabi Muhammad Saw. Memeriahkan ini dengan mengundang masyarakat seluruh Kec. Limpasu yang dibagi dari desa per desa secara serentak.
Maulid Nabi membaca dan mengingat kembali sang sesosok mulia, memuji dan merindukan dengan bacaan-bacaan khas nada dari rumah ke rumah di Desa yang sedang mendapat jatah untuk mengundang maulid masyarakat kec. limpasu. Perkumpulan ini di iringi dan ikuti oleh jamaah secara khidmat.
Revrensi:
https://klikkalsel.com/arti-makna-maulid-maulud-dan-milad/
https://www.sonora.id/read/422949115/simak-asal-usul-peringatan-maulid-nabi-muhammad-saw-di-indonesia